Dengan kemajuan teknologi bagi ilmu
kesehatan khususnya dalam hal persalinan, seseorang akan dengan dengan
mudah menentukan kapan ia akan melahirkan putra-putrinya ketika telah
tiba masa atau cukup umur bagi sibayi. Yaitu dengan operasi cesar.
Tapi jauh dari kesan akan
kepraktisannnya, tentunya seseorang perlu menentukan mengapa ia harus
menjalanin operasi ini. Apakah karena faktor kesehatan ataupun karena
hanya keinginan semata untuk lebih praktis. Karena terlalu sering
operasi cesar yang sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Berikut Kita
sebutkan bahaya seseorang yang terlalu sering operasi cesar.
” Ada masalah kehamilan ataupun
tidak, saat ini banyak ibu hamil memilih melahirkan melalui operasi
caesar. Bedah caesar memang merupakan salah satu upaya untuk
menyelamatkan ibu dan bayi dalam kandungannya. Namun, jika sering
dilakukan, hal itu bisa membahayakan kesehatan.
“Risiko histerektomi
(pengangkatan rahim) hampir lima kali lebih tinggi pada perempuan yang
sudah empat kali dioperasi caesar serta risiko transfusi darah lebih
tinggi jika sudah enam kali menjalani operasi caesar,” kata dr Caroline
Tirtajasa, SpOG, spesialis kebidanan dari RS Omni, Pulomas, Jakarta.
Sebagian besar dokter tidak
menyarankan seorang perempuan menjalani operasi caesar lebih dari tiga
kali. Jika dia hamil lagi, dianjurkan untuk melahirkan secara normal
melalui vagina. Itu karena bedah caesar berulang-ulang mengandung risiko
komplikasi.
Risiko yang potensial adalah
abnormal placentation (terjadi pada 1 dari 2.500 kehamilan) atau
placenta accreta. Risiko-risiko lain dari operasi caesar berulang:
- Rahim pecah (uterine rupture)
Ini terjadi karena bekas luka di
rahim rentan robek atau hancur. Bagi perempuan yang mengalami kondisi
ini, bayinya berisiko mengalami kematian 10 kali lebih tinggi.
- Adhesi dan jaringan parut
Operasi caesar juga akan
menimbulkan jaringan parut atau adhesi. Beberapa perempuan ada yang
merasakan sakit akibat adhesi dan ada juga yang menjadi lumpuh. Adhesi
yang luas bisa menimbulkan komplikasi lain yang menimbulkan rasa sakit
sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
- Plasenta previa
Risiko melahirkan dengan operasi
caesar berkali-kali membuat letak plasenta terlalu dekat dengan leher
rahim. Jika leher rahim terbuka, hal itu bisa menyebabkan keguguran dan
perdarahan hebat. Perdarahan sangat banyak dapat mengakibatkan anemia
atau ibu memerlukan transfusi darah.
- Placenta accreta
Terjadi apabila tempat menempel
plasenta terlalu dalam di dinding rahim. Bekas luka operasi caesar dapat
meningkatkan risiko ini. Kondisi ini kemungkinan bisa melibatkan
kerusakan pada rahim atau organ lainnya serta perdarahan. “
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar