Isteri mantan Wakil Kapolri Adang Daradjatun ini divonis mengidap
amnesia. la dianjurkan berobat lebih lanjut karena ditakutkan amnesia
ini berlanjut menjadi demensia atau pikun.
Meski sama-sama penyebab lupa, amnesia berbeda dengan demensia. "Amnesia itu hanya gangguan memori. Sedangkan demensia penyakit lupa yang disertai gangguan kognitif dan memicu penurunan kemampuan mengerjakan aktivitas sehari-hari," kata Rocsky Situmeang, dokter spesialis saraf Siloam Hospital Karawaci.
Gangguan memori itu bisa berlangsung jangka pendek dan jangka panjang. Pada gangguan memori jangka pendek, mereka tidak bisa mengingat informasi baru. Memori yang baru terjadi cenderung hilang, sedang ingatan yang sudah lama tertanam tetap bertahan. Tapi, hilang ingatan ini tidak mengganggu kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, tingkat perhatian, penilaian, kepribadian atau identitas seseorang.
Secara umum untuk berbagi ilmu tentang amnesia, ada tiga macam amnesia. Pertama, anterograde amnesia yang ditandai ketidakmampuan mengingat peristiwa yang terjadi setelah menderita amnesia. Kedua, retrograde amnesia yakni ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan tentang peristiwa masa lalu sebelum terkena penyakit amnesia.
Terakhir, dissosiative amnesia yakni jenis amnesia yang disebabkan oleh trauma atau stres yang menghasilkan ketidakruampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting.
Perbedaan ketiganya terletak pada ketidakmampuan mengingat kembali dan ketidakmampuan memunculkan kembali. "Penyebabnya bisa karena kerusakan otak, saraf, atau pengaruh obat-obatan, juga faktor psikologis," ujar Rocsky.
Penyakit
lupa atau pikun sudah menjadi gejala umum bagi mereka yang memasuki
usia senja. Apalagi, saat usia mulai mendekati 70 tahun, fungsi otak
bakal lemot alias sering kehilangan daya ingat. Lupa mencari suatu benda
sih masih wajar. Parahnya, adayan g sampai lupa dengan namanya sendiri.
Daya
ingat ini memang seringkali menurun sejalan dengan penambahan usia.
Maka, banyak orang yang akan memasuki usia senja rada was-was kalau
tiba-tiba sering lupa. Mereka khawatir, jangan-jangan ini gejala pikun.
Meski sama-sama penyebab lupa, amnesia berbeda dengan demensia. "Amnesia itu hanya gangguan memori. Sedangkan demensia penyakit lupa yang disertai gangguan kognitif dan memicu penurunan kemampuan mengerjakan aktivitas sehari-hari," kata Rocsky Situmeang, dokter spesialis saraf Siloam Hospital Karawaci.
Gangguan memori itu bisa berlangsung jangka pendek dan jangka panjang. Pada gangguan memori jangka pendek, mereka tidak bisa mengingat informasi baru. Memori yang baru terjadi cenderung hilang, sedang ingatan yang sudah lama tertanam tetap bertahan. Tapi, hilang ingatan ini tidak mengganggu kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, tingkat perhatian, penilaian, kepribadian atau identitas seseorang.
Secara umum untuk berbagi ilmu tentang amnesia, ada tiga macam amnesia. Pertama, anterograde amnesia yang ditandai ketidakmampuan mengingat peristiwa yang terjadi setelah menderita amnesia. Kedua, retrograde amnesia yakni ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan tentang peristiwa masa lalu sebelum terkena penyakit amnesia.
Terakhir, dissosiative amnesia yakni jenis amnesia yang disebabkan oleh trauma atau stres yang menghasilkan ketidakruampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting.
Perbedaan ketiganya terletak pada ketidakmampuan mengingat kembali dan ketidakmampuan memunculkan kembali. "Penyebabnya bisa karena kerusakan otak, saraf, atau pengaruh obat-obatan, juga faktor psikologis," ujar Rocsky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar