Memilih
cincin kawin yang berdesain indah, modern, nyaman dipakai, dan selalu
‘in’ untuk segala masa ternyata butuh kiat dan seni tersendiri.
Agenda memilih cincin kawin, pastilah sangat penting sekaligus menantang bagi setiap calon pengantin. Peran cincin kawin sebagai simbol ikatan cinta memang sangat signifikan dalam setiap upacara perkawinan. Tak heran bila pasangan capeng rela mondar-mandir, keluar masuk berbagai toko perhiasan sebelum akhirnya menemukan pilihan yang sesuai dengan selera, trend dan tentu saja…isi kantong.
Agenda memilih cincin kawin, pastilah sangat penting sekaligus menantang bagi setiap calon pengantin. Peran cincin kawin sebagai simbol ikatan cinta memang sangat signifikan dalam setiap upacara perkawinan. Tak heran bila pasangan capeng rela mondar-mandir, keluar masuk berbagai toko perhiasan sebelum akhirnya menemukan pilihan yang sesuai dengan selera, trend dan tentu saja…isi kantong.
Cincin
telah mulai digunakan sebagai simbol ikatan cinta abadi sejak masa
pemerintahan para Firaun di Mesir. Bentuknya yang melingkar sempurna
tanpa memiliki ujung dan pangkal diidentikkan sebagai aliran cinta yang
abadi tanpa henti. Kebiasaan ini sempat ‘meredup’ pada era Romawi. Namun
kembali popular dilakukan pada abad 18. Di era ini cincin belum
dikenakan di jari manis seperti sekarang, melainkan dikenakan di jari
tengah tangan kiri. Apa alasannya? Orang Romawi ternyata percaya
terdapat pembuluh darah yang mengalir melewati jari tengah kiri langsung
ke hati!
Mengiringi
derasnya perkembangan dunia fesyen, cincin kawin mengalami berbagai
inovasi yang luar biasa. Bentuknya yang semula hanya berupa lingkaran
bulat sederhana, dari waktu ke waktu dipercantik dengan berbagai hiasan
seperti ukiran, motif ataupun batu permata. Bahan dasarnya pun kini
makin variatif. Jika mulanya yang dibuat dari bahan besi biasa, kini
tersedia dalam berbagai variasi, seperti emas kuning, emas putih
(platinum) dan titanium.
Khusus
untuk jenis cincin yang dihiasi permata, hingga kini berlian yang
melambangkan kemurnian dan keabadian cinta masih menjadi yang
terfavorit.
Dua batu permata pilihan lainnya adalah ruby merah yang melambangkan hati, serta sapphire biru yang melambangkan kesetiaan.
Dua batu permata pilihan lainnya adalah ruby merah yang melambangkan hati, serta sapphire biru yang melambangkan kesetiaan.
Simple, bermotif atau berpermata?
Walau
telah mengalami banyak perkembangan, cincin kawin pada dasarnya terdiri
dari 3 model utama, yakni cincin berbentuk lingkaran polos tanpa
ornament, cincin dengan hiasan satu atau beberapa permata, dan cincin
yang dihiasi motif seperti sulur atau garis-garis. Model lingkaran polos
atau bermata satu, hingga kini masih digemari banyak calon pengantin.
General Manager Benteng Jewellery, Sawito misalnya, mengatakan banyak
calon pengantin tetap suka memilih model cincin kawin yang simple dan
modern. “Cincin berpermata satu, misalnya cocok untuk untuk seseorang
yang memiliki kepribadian yang modern.” Hal
serupa juga dikemukakan oleh Desi Kristiana E, Brands Manager Frank
Duet - The House of Wedding Ring by Frank & Co Jewellery. “Saat
ini model yang sedang digemari di kalangan calon pengantin adalah model
yang simple, atau dihiasi dengan satu permata.” Desi menambahkan
belakangan ini juga muncul cincin kawin dengan hiasan berlian untuk
pengantin wanitanya saja. “Cincin pengantin pria tanpa batu berlian kini
sedang digemari dan menjadi trend di Eropa, karena modelnya yang simple
dan dapat menghindari kesan feminin pada pengantin prianya “ katanya
mengimbuhkan.
Ada lagi yang model cincin yang frame-nya lebih tebal dengan berlian yang terletak pada bagian pinggir cincin. “Model ini cocok untuk seseorang yang memiliki kepribadian unpredictable, unik dan berani beda,” ujar Sawito. Anda yang berkepribadian unik dan suka bergaya dengan motif, dapat memilih cincin dengan ukiran, motif garir-garis atau sulur-sulur. “Frank Duet memiliki seperti koleksi cincin dengan berbagai ornament motif seperti lubang-lubang, garis-garis, silang-silang ataupun sulur-sulur.” Kata Desi.
Ada lagi yang model cincin yang frame-nya lebih tebal dengan berlian yang terletak pada bagian pinggir cincin. “Model ini cocok untuk seseorang yang memiliki kepribadian unpredictable, unik dan berani beda,” ujar Sawito. Anda yang berkepribadian unik dan suka bergaya dengan motif, dapat memilih cincin dengan ukiran, motif garir-garis atau sulur-sulur. “Frank Duet memiliki seperti koleksi cincin dengan berbagai ornament motif seperti lubang-lubang, garis-garis, silang-silang ataupun sulur-sulur.” Kata Desi.
Kuning atau Putih
Tak
hanya modelnya yang beragam, cincin kawin dewasa ini tersedia dalam
berbagai jenis bahan dasar. Cincin kawin dari emas kuning yang sangat
popular di masa oma-opa atau papa-mama kita dulu, kini telah tergeser
oleh emas putih. Kini Anda juga dapat membeli cincin yang terbuat dari
logam titanium. Permata penghiasnya pun makin variatif. Mulai dari
berlian asal Belgia yang indah namun berharga tinggi, hingga kristal
swarovski atau cubic zircon yang lebih ekonomis. Pilihan harga pun cukup
beragam, dengan kisaran harga terfavorit antara 3-10 juta. Di Frank
Duet Anda bisa memilih koleksi cincin dari emas putih dan kuning dengan
harga mulai dari Rp. 3 juta. Sementara di Benteng Jewellery, tersedia
cincin dari emas putih dan kuning dengan harga mulai dari Rp. 5-10 juta.
Tips memilih cincin kawin
Tips memilih cincin kawin
1.
Sering-sering ‘browsing’ ke toko-toko perhiasan atau melihat-lihat
referensi di majalah. Sebaiknya mulai mencari sekitar 2 bulan sebelum
hari pernikahan. Jadi Anda masih punya cukup waktu untuk mencari,
berpikir-pikir dan melihat kembali cincin kawin yang di’incar’.
2. Atur budget. Anda dapat menyiapkan budget sekitar 3-10 juta.
3. Pikirkan 20 tahun ke depan.Jangan takut untuk tampil beda, tapi pastikan model yang dipilih adalah model yang masih ingin Anda kenakan sampai 20 tahun ke depan.
3. Pikirkan 20 tahun ke depan.Jangan takut untuk tampil beda, tapi pastikan model yang dipilih adalah model yang masih ingin Anda kenakan sampai 20 tahun ke depan.
4.
Pilih yang simple dan nyaman dipakai. Disarankan memilih cincin
berwarna putih dan bentuk berliannya bulat. Karena tidak bersudut
sehingga sinarnya lebih bagus.
5.
Lakukan ‘final fitting’ ukuran cincin di saat kondisi Anda tenang dan
temperatur tubuh normal. Jangan melakukannya pada pagi hari. Jari akan
sedikit membengkak, karena tubuh Anda masih mengandung garam yang
tersimpan dari malam sebelumnya. Ukuran jari juga sedikit berubah
setelah Anda berolah raga atau atau saat tubuh dalam keadaan panas dan
dingin sekali.
6. Anda yang berjari kecil disarankan untuk tidak memakai cincin kawin yang berbentuk lebar.
6. Anda yang berjari kecil disarankan untuk tidak memakai cincin kawin yang berbentuk lebar.
7.
Pilihlah cincin yang mudah dibersihkan, sehingga Anda dapat merawatnya
sendiri. Jika model cincin Anda cukup rumit, pastikan toko perhiasan
tempat Anda membelinya dapat memberikan jasa pencucian perhiasan.
8.
Jika Anda mengenakan cincin platinum, hindari mengenakannya saat
melakukan pekerjaan kasar atau berolah raga, karena platinum mudah
tergores. Hindari pula mengenakan cincin kawin saat Anda bekerja dengan
zat-zat yang mengandung klorin, seperti pemutih pakaian, pembersih
bahkan desinfektan yang terkandung dalam kolam renang.
9. Pilihlah toko perhiasan yang memberikan jasa pembesaran atau pengecilan
ukuran, pencucian dan pemolesan ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar