Selasa, 01 Mei 2012

Demensia Penyakit Lupa


Selain amnesia, penyakit lupa ingatan lainnya adalah demensia. Hanya saja, demensia lebih gawat daripada amnesia. Tidak hanya gangguan memori, penyakit demensia ini ditandai juga dengan kerusakan kognitif.
Secara umum, ada dua tipe demensia, yakni demensia alzheimer dan demensia vaskuler. Pada tipe pertama, sel neuron otak akan mati perlahan, dan penyakit ini bersifat progresif alias bertambah berat. Selain merusak fungsi kognitif, demensia tipe ini biasanya terjadi pada seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun.
Pada usia itu, fungsi kognitif mulai berkurang 15 persen. "Selanjutnya, setiap penambahan usia lima tahun, penurunan fungsi akan berlangsung dua kali lipat," kata Rocsky. 

Sedangkan demensia vaskuler bisa disebabkan oleh stroke, trauma, atau radang otak. Maka, para pengidap penyakit hipertensi lebih berpotensi mengalami demensia. "Hipertensi menyebabkan peredaran darah tidak stabil. sehingga kerja otak terganggu dan bisa mengalami pikun," kata Rocsky.
Sayang, kerusakan kognitif ini sering diabaikan. Apalagi jika tidak disertai gejala demensia. Karena itu, penting untuk mengidentifikasi sejak dini adanya penurunan kognitif yang progresif.

Gejala demensia sebenarnya muncul secara perlahan. timumnya diawali dengan penurunan kemampuan otak yang berlangsung secara progresif pada memori. Penurunan fungsi otak itu menyebabkan berkurangnya kemampuan intelegensia, perhatian, konsentrasi, orientasi, serta menurunnya kemampuan memecahkan masalah.
Berbagi ilmu tentang damensia Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic, mengatakan, kepribadian pasien juga terpangaruh."Penyakitini juga menyerang mental sehingga ada perubahan perilaku," .
Yang patut diketahui juga, demensia ternyata bisa menyerang orang masih muda. Pemicunya bisa karena faktor genetik alias keturunan, misal, keluarganya pernah ada yang mengidap demensia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar